5 Fakta tentang Sunat – Banyak yang belum mengetahui tentang fakta fakta seputar sunat. Sunat atau khitan merupakan tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis (preputium). Di Indonesia khitan dijadikan sebuah tradisi budaya, keyakinan agama, kebersihan pribadi, atau untuk mencegah berbagai penyakit.
Baca juga : Sunat pada Bayi : Manfaat dan Resikonya
Tidak hanya pada bayi dan anak anak, khitan juga bisa dilakukan oleh laki-laki dewasa. Akan tetapi, semakin besar usia maka proses khitan yang dilakukan akan semakin rumit dan beresiko.
5 Fakta Tentang Sunat
nyatanya banyak orang yang masih memiliki kepercayaan yang salah tentang khitan. Berikut ini beberapa fakta tentang khitan yang perlu anda ketahui :
1. Bukan disunat Jin, tapi Parafimosis
Banyak yang percaya bahwa disunat jin itu memang benar adanya. Padahal, kondisi penis seperti disunat jin dalam sisi medis disebut sebagai parafimosis. Ini merupakan istilah medis untuk kelainan bentuk penis yang terjadi akibat preputium tertarik kebelakang, melipat serta menjerat batang penis. Jadi, preputium tidak bisa lagi ditarik ke depan, dan membuat kepala penis terlihat seolah-olah seperti habis disunat.
Menurut national Health Service UK, khitan bisa menjadi solusi ketika mengalami parafimosis ini. Namun perlu menjadi catatan adalah jika penanganan terlambat bisa menyebabkan beberapa komplikasi yang cukup serius, seperti berkurangnya aliran darah menuju penis.
2. Sunat untuk Mencegah Penyakit
Saat seorang pria tidak dikhitan, uap air bisa terjebak antara penis dan kulup, yang bisa menciptakan lingkungan untuk tumbuhnya bakteri. Menurut dari Mayo Clinic , jika penis yang tidak dikhitan lebih rentan terhadap bakteri atau agen penyakit tertentu, jadi meningkatkan risiko terjadinya gonore ( kencing nanah, kanker penis dan radang uretra. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan jika tidakan sunat mengurangi risiko seseorang mengalami penyakit menular seksual atau HIV.
3. Kulup Lebih Kompleks dari yang Dibayangkan
Kulup atau dalam istilah medis sering disebut preputium, adalah bagian kulit penis yang menyimpan jaringan otot dan terbagi atas pembuluh urat syaraf, selaput lendir dan kulit. Didalam kulup ada membran mukosa (selaput lendir) yang bisa menjaga kelenjar agar tetap lembab. Kelembapan ini yang bisa berbahaya untuk penyakit menular seksual ataupun secara kebersihan. Kulup juga mengandung sejmlah sel lengerhans atau sel imunitas yang menjadi sasaran infeksi virus HIV. Sehingga untuk mencegah berbagai penyakit, bagian kulup dihilangkan sebagian atau seluruhnya saat khitan.
4. Sunat tidak mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Beberapa orang meyakini jika khitan bisa membuat tubuh anak menjadi tambah tinggi. Faktanya, pertumbuhan dan perkembangan anak tidak berhubungan langsung dengan sunat. Faktor yang berpengaru terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak bukanlah khitan, melainkan hormon pertumbuhan, gizi dan keturunan.
5. Infeksi Hingga Perdarahan
Dilansir dari Healthline, walaupun proses sunat terbilang sederhana, bukan berarti proses ini tidak menimbulkan komplikasi kesehatan. Secara umum, ada beberapa komplikasi yang dialami oleh seseorang yang menjalani khitan, seperti perdarahan yang akan dialami beberapa hari setelah khitan, infeksi jika luka bekas sunat tidak dijaga kebersihannya dengan baik, reaksi obat bius pada area organ intim yang bisa menyebabkan alergi serta luka bekas sunat yang muncul dan menyebabkan alergi, serta luka bekas sunat yang muncul dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Itulah tadi 5 fakta seputar sunat. Jika anda berada di wilayah mojokerto dan sekitarnya dan membutuhkan layanan khitan, kami dari mitra rawat luka siap menjadi mitra terbaik untuk buah hati anda. Info lebih lengkap anda bisa menghubungi customer service kami dengan klik link dibawah ini :